Minggu, 22 Februari 2009

Memulai Meditasi:Mengheningkan Pikiran

Filed Under Pikiran, Tips, Meditasi | Del.icio.us

Pikiran melayang adalah fenomena dimana pikiran terus bekerja dan tidak pernah berhenti berpikir; muncul dalam bentuk potongan-potongan masa lalu, dan masa depan, mengkhawatirkan berbagai macam hal dan lain sebagainya.

Sangat wajar ketika dalam memulai meditasi kita selalu diganggu oleh pikiran melayang dan proses mengheningkan pikiran adalah salah satu “goal” yang dicapai melalui meditasi. Dengan mengheningkan pikiran kita akan berada pada “Masa Kini” (saat ini; detik ini juga) bukan masa lalu maupun masa depan, bukan 1 menit yang lalu dan bukan 1 menit yang akan datang. Dengan pikiran hening maka tubuh akan menjadi jauh lebih rileks dan kita akan menemukan bahwa sesungguhnya “Masa Kini” sangat berharga.

Kutipan filosofi cina yang juga sempat muncul dalam film “Kungfu Panda” baru-baru ini adalah

“Masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri, masa kini adalah berkat.”

Kita tidak dapat memerintahkan “Pikiran” untuk berhenti berpikir, (otak) pikiran sudah terlalu terbiasa untuk terus bekerja secara sistematis untuk menganalisa segala hal dengan menggunakan refferensi masa lalu dan mengembangkan pikiran-pikiran (khayalan) masa depan. Semakin besar keinginan kita untuk menghentikan pikiran maka semakin kuat pikiran bekerja.

Lalu bagaimana kita dapat menghentikan pikiran??

Perlu dipahami dahulu bahwa tidak mungkin menghentikan (stop) pikiran dan pahami juga bahwa hening adalah berbeda dengan menghentikan. Pikiran tidak dapat diperintah karena pikiran terbiasa untuk memberikan perintah, pikiran selama bertahun-tahun secara tidak sadar telah dididik untuk tumbuh dan berkembang menjadi otoriter menguasai tubuh dan jiwa.

Kita membutuhkan pikiran untuk melakukan pekerjaan, analisa matematis dan berbagai pekerjaan lainnya, namun ada saat-nya kita harus mengheningkan pikiran untuk menyatukan Tubuh, Pikiran dan Jiwa (Body, Mind and Spirit) sehingga semua kembali ke fungsi masing-masing secara harmonis.

Bagi sebagian orang belajar mengheningkan pikiran terasa begitu sulit, namun bagi sebagian lagi dapat langsung memahami dan mengheningkan pikiran dengan begitu mudahnya. Dari beberapa diskusi saya menemukan bahwa yang merasa kesulitan adalah orang-orang yang “tidak open mind” tidak memiliki pikiran yang terbuka dan menganggap ini adalah ide atau konsep yang sangat tidak logis, dan sebaliknya orang-orang dengan pikiran terbuka “open mind” dapat lebih mudah mengheningkan pikiran.

Bagi orang-orang yang tidak memiliki keterbukaan; ide mengheningkan pikiran adalah mustahil / setidaknya sangat sulit diterima karena khawatir pikiran tidak berfungsi sebagaimana mestinya ketika dibutuhkan untuk belajar atau bekerja.

Pahamilah bahwa Pikiran akan tetap berfungsi sebagaimana mestinya ketika kita butuhkan namun disaat berikut kita juga tidak membutuhkan pikiran ketika bersantai atau istirahat misalnya.

Orang-orang dengan tingkat stress tinggi adalah orang-orang yang tidak pernah bisa berada pada masa kini, sebagai contoh (anda mungkin pernah mengalaminya); seorang CEO yang begitu sibuk dan stress suatu ketika berlibur bersama keluarga, namun selama berlibur, pikirannya tidak bisa lepas dari pekerjaan, dari masalah-masalah kantor, dari calon-calon client yang harus segera di tindak lanjuti, bagaimana harus menyusun strategi untuk berhadapan dengan kompetitor misalnya.

Contoh diatas adalah sebagai bentuk dimana Pikiran terus mendominasi dengan masa lalu dan masa depan dan tidak pernah berada pada masa kini, sehingga orang tersebut tidak dapat menikmati liburannya.

Contoh lain adalah dimana pikiran terus menerus bekerja membuat rencana dan berbagai analisa serta khayalan lainnya, begitu keras pikiran bekerja sehingga kita tidak dapat tidur, walau tubuh sudah sedemikian letih dan menginginkan istirahat tapi potongan pikiran yang terus timbul terus mengganggu sehingga tidak bisa tidur. Bukankah pada saat istirahat (setidaknya tidur malam) seharusnya pikiran juga beristirahat? inilah dimana saatnya pikiran harus hening!

Kemarin, satu jam yang lalu, satu detik yang lalu adalah masa lalu.

Besok, satu jam yang akan datang, satu detik yang akan datang adalah masa depan.

Kini, detik ini juga adalah masa kini.

Tengoklah detik ini, saat ini apa yang sedang anda pikirkan? saat ini juga bukan besok bukan kemarin, apa yang perlu anda khawatirkan? Saat ini anda duduk membaca artikel ini dan tidak ada sesuatu yang terjadi pada anda, sadari saat ini dan nikmati maka anda kemudian akan menemukan bahwa anda sudah mengheningkan pikiran itu.

Cobalah sekali waktu pergi kesuatu tempat; berlibur di alam; biarkan keluarga anda bermain dan anda cukup mengamati; amati lingkungan disekitar anda, rasakan udara yang anda hirup, pandang lah segala sesuatu tanpa memberikan label (misalnya pohon ini tinggi, bagus, udara yg dihirup dingin dll) jangan memberi label dan sadari “Saat ini, detik ini” anda akan menemukan kedamaian dengan harmonisnya tubuh, pikiran dan jiwa pada “saat ini”

Ketika beristirahat cobalah untuk meng-”amati” pikiran; amati pikiran apa yang muncul dalam benak anda, amati terus pikiran tersebut berjalan seperti anda mengamati sebuah kendaraan yang datang dari jauh, cukup jauh sehingga yang anda lihat adalah titik dan asap, dan titik tersebut perlahan menjadi besar dan jelas, melewati anda hingga hilang kembali diujung jalan. Kira-kira demikian prosesnya anda mengamati pikiran, amati pikiran terkecil mulai dari muncul dan ikuti terus, jangan lepaskan perhatian anda dari benak anda dan ikuti terus hingga akhirnya “pikiran” menyadari kalau sedang diamati dan langsung hening, namun beberapa saat kemudian pikiran akan muncul kembali dalam potongan dan bentuk yang lain, terus ikuti dengan cara yang sama.

Yang menarik adalah proses mengheningkan pikiran dapat dilakukan setiap saat, dan bila dilatih terus anda akan menemukan kedamaian dan banyak hal yang sering terlewatkan selama ini, dan dengan demikian anda sudah berada satu langkah lebih maju menuju tingkat yang lebih spiritual.

Spiritual seringkali tidak terjangkau oleh (logika) pikiran, karena itu keep “Open Mind”. Spiritual hanya bisa dicapai oleh Rasa, rasa hanya timbul ketika kita menjalaninya.

Popularity: 28% [?]
Comments

One Response to “Memulai Meditasi: Mengheningkan Pikiran”

1. Haris on July 26th, 2008 10:48 am

“we are the master of our mind….”

Leave a Reply

Name (required)

Email Address(required)

Website

KeyCode (required)

Tidak ada komentar: