Minggu, 22 Februari 2009

Air Hexagonal Dan Inti Reiki

Jumat, 2008 Desember 19
AIR HEXAGONAL DENGAN INTI REIKI

Cewek minum air putih hexagonal
Cewek minum air putih hexagonal

Saat ini saudara kita yang sudah selesai menyelesaikan ibadah haji di tanah suci sudah mulai kembali ke tanah air Indonesia. Kita bisa menebak bagaimana kepulangan ibadah haji ini tentu banyak sekali bekal yang dibawa untuk oleh-oleh misalnya buah kurma, kismis dan yang tak kalah menarik adalah air zam-zam.

Air yang ada di bumi ini memang sudah disediakan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk kelangsungan hidup mahkluknya. Di manapun Anda berada tentu memerlukan air untuk hidup. Bagaimana kita bisa hidup tanpa air? Tengok saja sejarah Nabi Ibrahim ketika istrinya Siti Hajar berlari-lari di antara bukit Sofa dan Marfa hanya sekedar mencari air untuk anaknya Ismail yang menangis karena kehausan di tengah gersangnya padang pasir yang menyengat.

Tuhan Maha Adil. Di tengah keputusasaan Siti Hajar mencari air untuk anaknya Ismail di dekat kaki Ismail yang bergerak-gerak memancar air yang semakin lama semakin deras keluar dari bumi dan mata air itu dinamakan Zam-Zam. Nah air inilah yang sampai sekarang ini dikonsumsi oleh jemaah haji dan siapapun yang berkunjung ke Arab Saudi tak lupa mencicipi air zam-zam sebagai minuman wajib. Rasanya tak afdol jika pulang haji tak membawa oleh-oleh air zam-zam.

Saya sendiri juga pernah mencicipi air Zam-Zam sekian tahun lalu ketika ada sahabat pulang berhaji dan memberikan air zam-zam sebagai oleh-oleh. Rasa air zam-zam ini memang agak sepat terasa di lidah. Ya sedikit sepat. Berbeda dengan rasa air yang bersumber dari sumur di pekarangan kita di Indonesia ini.

Sutan Remy Syahdeini dalam buku Hidup Sehat Dengan Reiki pernah mengulas bagaimana sebuah tempat di bumi ini mempunyai pancaran energi yang diyakini mempunyai aura positif bagi umat yang meyakini, misal energi Kabah di Mekah, energi Masjidil Haram di Mekah, energi Masjid Nabawi di Madinah, energi Gereja Vatikan dan gereja-gereja suci lainnya. Tak terkecuali energi sumber air Zam-Zam dan energi sumber air Lourdes.

Nah tentunya kita ingin setiap saat mengkonsumsi air Zam-Zam atau dari sumber air Lourdes. Tapi apa daya untuk ke sana saja membutuhkan ongkos perjalanan yang tidak sedikit. Di Indonesia ini Anda juga dapat membuat air yang Anda konsumsi mempunyai rasa sepat seperti layaknya air Zam-Zam bahkan molukel air bisa Anda modifikasi menjadi air hexagonal yang siap diminum. Bagaimana caranya?

Air bersih belum berarti sehat. Dari data yang ada dapat disimpulkan hampir mustahil kita menemukan air sehat di berbagai bagian bumi ini. Bersih secara fisik bukan berarti sehat.Kandungan unsur di dalam air ternyata diam-diam tetap saja menghantui perasaan konsumen bila minum air yang tidak higeinis. Sebuah kenyataan yang selalu mengembalikan kita pada teori awal bahwa air bersih hanyalah air yang telah dimasak dengan benar.

Dalam pembelajaran Inti Reiki atau Reiki dari tradisi Usui Tibetan memodifikasi molukel air agar tetap sehat layak diminum konsumen bisa Anda praktekkan cara membuatnya. Saat ini banyak sekali produsen air minum yang memanjakan kita dengan kemasan berlebel "air sehat, air mineral, air oksigen, air hexagonal" dan semua ini tersedia di supermarket bahkan warung di sekitar tempat tinggal kita.

Namun dengan Inti Reiki atau Reiki tradisi Usui Tibetan atau G- Tummo seorang praktisi reiki dapat membuat air dalam kemasan atau galon menjadi air sehat ataupun air obat. Langkah dan teknik membuat air sehat dengan afirmasi yang tepat disertai faktor Relaksasi dan Visualisasi dapat dijabarkan secara singkat berikut ini:

Siapkan air yang telah di masak atau air yang tersimpan di dalam galon/kemasan di atas dispencer. Lalu pegang dengan kedua tangan Anda menempel pada dinding galon air kemasan itu. Tetap rilex ucapkan afirmasi, "Ya...Tuhan isi air ini dengan energi oksigen yang memancar pada setiap molekulnya, perbesar energinya tak terhingga kali lipat, ubah molekul air ini menjadi heksagonal juga perbesar energinya tak terhingga kali lipat. Energi dalam air ini menjadikan badan saya/anggota keluarga saya yang meminumnya menjadi fit, sehat dan segar.Pancarkan energi dalam air ini ke seluruh aura dan tubuh saya/angota keluarga saya agar memancar aura positif, cemerlang jauh dari kekusutan tubuh seiring bertambahnya usia, Amin...

Setelah airmasi ini lalu salurkan energi Inti Reiki dengan cara mengarahklan kedua telapak tangan ke air dalam galon. Akan terasa kedua telapak tangan memancar hawa panas dan dingin saling bergantian. Terus arahkan kedua telapak tangan ini ke air dalam galon selama 20 menit. Selesai...Nah saudaraku pengunjung blog ini, bila air ini Anda minum akan terasa kesat di mulut bagaikan Anda meminum air Zam-Zam. Itulah rasanya dan saya telah membuktikannya. Kini giliran Anda membuktikannya sendiri.


Diposkan oleh sekolah internet reiki di 23:23
Label: air zam-zam, hidup sehat dengan reiki, ibadah haji di tanah suci, ritual nabi ibrahim
1 komentar:

FilmAsia mengatakan...

Trailer dan sinopsis film-film dari Asia, update setiap hari!

http://filmasia.blogspot.com
2008 Desember 19 23:25

Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Halaman Muka
Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Cakra,Jantung,Visuda,Ajna,Dan Mahkota

Senin, 2008 Desember 22
CHAKRA JANTUNG, VISUDI, AJNA DAN MAHKOTA
Sebelumnya telah saya tulis dalam postingan yang sudah lama terbit mengenai tujuh chakra utama manusia agar bisa hidup sehat dengan reiki. Sebab dengan bersihnya chakra utama manusia akan mempengaruhi pula bersihnya organ-organ tubuh manusia yang berkaitan dengan chakra utama itu sehingga energi negative (penyakit) tidak akan bisa masuk ke dalam tubuh manusia.Sekedar mengingatkan Anda, kita mulai dari bawah lalu ke atas urutan chakra utama manusia. Dimulai Chakra Moladara atau chakra dasar (1), lalu Chakra Swadistan atau chakra sex (2), berikutnya Chakra Solar Flexus (3).

Kini giliran Chakra Jantung adalah chakra keempat dikenal juga sebagai Hearth Chakra/Anahata. Chakra ini bukan terletak di bagian kiri dada seperti banyak diduga orang, tetapi di atas hati di tengah dada. Chakra ini merupakan sumber cinta kasih, kedamaian, simpati, memaafkan, keyakinan dan emosi.

Chakra ini berfungsi mengendalikan kemampuan manusia untuk mendeteksi kejadian-kejadian di sekelilingnya. Bila chakra ini tidak bersih, pemiliknya akan kehilangan kepekaannya (tepo saliro) seperti tidak mampu konsentrasi. Dalam keadaan parah kehilangan antusiasnya dalam menghadapi hidup.

Untuk membersihkan Chakra Jantung ini bisa diucapkan afirmasi, "Saya niat untuk menyalurkan energi Chakra ke-14 ke Chakra Jantung secara terus menerus dengan energi Chakra ke-14 yang telah diperkuat hingga tak terhingga kali lipat."

Beralih ke Chakra Tenggorokan (Chakra Visudi). Chakra ini dikenal juga dengan sebutan Troat Chakra/Visudi berada sekitar 2 inchi di atas pangkal leher merupakan chakra kelima sebagai sumber kekuatan komunikasi, kreativitas dan merupakan ungkapan pribadi pemiliknya.Chakra ini berfungsi sebagai pengendalian indra manusia. Bila tidak bersih akan mengakibatkan terganggunya fungsi bicara yang bisa diketahui dengan nada bicara gagap, terpatah-patah dan susah dimengerti alur kalimatnya.

Untuk membersihkan chakra ini ucapkan afirmasi,"Saya niat menyalurkan energi dari chakra ke-14 ke chakra visudi/tenggorokan secara terus menerus dengan energi chakra ke-14 yang telah diperkuat hingga tak terhingga kali lipat."

Selanjutnya kita masuk ke chakra keenam dalam urutan chakra utama yang disebut Chakra Ajna (Chakra Mata Ketiga). Dikenal juga sebagai Forehead Chakra/Third Eye. Chakra ini terletak di antara kedua alis, tepatnya di dalam rongga kepala. Merupakan Chakra sebagai sumber kekuatan mata bathin, pewaskitaan, telepati,visi, pengertian, inspirasi dan kontrol pikiran/kecerdasan.

Berfungsi mengendalikan kreativitas manusia juga pusat produksi hormon melantonin, pengatur jam tidur dan bangun secara alami dan merupakan "God Spot" atau titik Ketuhanan. Bila chakra ini tidak bersih pemiliknya akan kehilangan daya kreativitasnya dan akan mempengaruhi intelegensinya. Chakra ini bersifat netral dan memancar.

Untuk membersihkan Chakra Ajna ini ucapkan afirmasi, " Saya niat menyalurkan energi chakra ke-14 ke Chakra Ajna secara terus menerus dengan energi chakra ke-14 yang telah diperkuat hingga tak terhingga kali lipat."

Nah sekarang kita beralih ke Chakra Mahkota ( Sahasrara) dalam urutan ke-7 dari chakra utama manusia. Dikenal juga sebagai Crown Chakra/Sahasrara Chakra/Seribu Bunga/Seribu Cahaya/Seribu Daun atau Sahasrara Padma. Merupakan satu-satunya chakra yang berada di luar tubuh eterik manusia tepatnya di atas ubun-ubun.

Chakra ini adalah sumber peningkatan spiritual, kebijakan, intuitif, hubungan dengan Sang Pencipta dan merupakan chakra tertinggi gerbang tempat masuknya energi Ilahi ( Reiki) ke sistem jalur energi manusia.Di atas Chakra Mahkota memang ada semacam titik-titik energi yang dapat dilihat secara pewaskitaan yang disebut Acasis Record yaitu suatu lokasi penyimpanan memory alam bawah sadar manusia.

Chakra Mahkota ini berfungsi mengendalikan kemampuan spiritual manusia. Jika chakra mahkota ini tidak bersih pemiliknya akan mengalami hambatan yang berat dalam meningkatkan spiritual. Chakra ini berfungsi juga sebagai pintu gerbang yang menghubungkan tubuh dengan roh. Berperan pula dalam membentuk perilaku manusia, bersifat netral dan menyucikan.

Untuk membersihkan chakra mahkota ini ucapkan afirmasi, "Saya niat menyalurkan energi chakra ke-14 ke chakra mahkota secara terus menerus dengan energi dari chakra ke-14 yang telah diperkuat hingga tak terhingga kali lipat.

Nah sekarang pertanyaan kepada Anda semua, sudahkan chakra-chakra utama Anda bersih semua? Bila belum... hayo bersihkan chakra utama Anda dengan afirmasi yang telah saya tulis di atas tadi. Semoga bermanfaat dan salam hidup sehat dengan reiki.

Gambar atas dari kiri ke kanan: chakra mata ketiga di bawahnya chakra jantung ke kanan chakra tenggorokan dan mahkota.

Sumber bacaan: diktat inisiasi level 3 G'Tumo dan buku Kundalini karya Suhandono Wijoyokusumo dan Gusti Swastika.
Diposkan oleh sekolah internet reiki di 23:02
2 komentar:

ekosulistio mengatakan...

aku kok lum paham mapostingan ini ya,,,
2008 Desember 23 16:39
syahru tetepsemangat mengatakan...

.....salam fantastic...pa saya alumni S-EFT tahun 2007 sepertinya di S-EFT lebih mudah penerapannya ...karena uinsur reiki sudah ada didalammya...eh saya juga nulis "JURUS JITU ANTI STRESSS LO MAS "....
2008 Desember 25 05:25

Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Halaman Muka
Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Tenaga Fisik Vs Tenaga Aiki

Filed Under Aikido | Del.icio.us

Adalah benar bahwa sebagian praktisi Aikido yang masih menggunakan tenaga fisik akan merasakan bahwa teknik kuncian maupun bantingan sangat efektif, lawan bisa jatuh / terpelanting serta dibuat tidak berdaya karena merasa sakit akibat tangannya dipuntir, namun berbeda dengan praktisi Aikido yang menggunakan teknik “Aiki” untuk menjatuhkan dan mengunci lawan. Lawan (uke) akan mendapatkan / merasakan bahwa praktisi (nage) tidak menekan / membanting, namun lawan dibuat tidak berdaya.

Saya sendiri sudah sering merasakan beberapa penerapan teknik Aikido yang dilakukan dengan tenaga fisik dan penerapan teknik yang dilakukan dengan menggunakan Aiki.

Dapat saya katakan sangat berbeda! Dengan Aiki lawan (uke) bisa terlempar (saya tekankan “bukan dibanting”) tanpa mengerti penyebab tubuhnya terpelanting, dan yang terpenting lawan tidak merasakan sakit. Sementara bila dilakukan dengan tenaga fisik, lawan akan merasa dibanting / dipaksa untuk jatuh dengan rasa sakit.
Secara umum kasat mata gerakan eksekusi teknik dan hasil yang didapat, baik dilakukan dengan tenaga fisik maupun aiki sama persis, namun yang membedakan adalah “rasa” yang diterima oleh lawan (uke).

“ Anda tidak dapat belajar Aikido dari video / buku, mereka hanya dapat memberikan refferensi bentuk gerakan, namun video dan buku tidak dapat memberikan rasa. Latihan dan praktek yang akan membuat pemahaman dan eksekusi teknik yang benar karena anda bisa merasakan ”

Imanul Hakim Sensei.

Saya sering tersenyum dalam hati mentertawakan diri sendiri bila melihat ekspresi muka praktisi aikido yang masih benar-benar baru, terlihat jelas mereka heran dan bingung! Kenapa mereka jatuh tanpa merasa sakit walaupun jelas secara kekuatan dan bentuk fisik berbeda jauh dan terlihat jelas Sensei yang melakukannya dengan santai, tidak ngotot dan tidak mengeluarkan tenaga fisik, sementara lawannya sudah menggunakan segenap kemampuannya.

Kenapa saya mentertawakan diri sendiri? Tentu saja karena saya yakin seyakin-yakinnya ekpresi saya terlihat sama bingungnya (atau mungkin lebih parah?)….

Saya juga masih ingat ketika pertama kali bergabung di dojo Aiki Kenkyukai berkesempatan mendapatkan pengarahan langsung dari Hakim Sensei. Kala itu dalam sebuah kesempatan Hakim Sensei mendemonstrasikan teknik aiki untuk melumpuhkan beberapa orang sekaligus tanpa bergerak dari tempat duduknya, semua tergeletak dilantai, tidak dapat bangkit walaupun tidak dikunci dengan tenaga fisik / pegangan.

Saya yang masih bodoh (sekarang pun masih) dengan bingung dan heran bertanya “
Sensei kenapa mereka tidak bisa bangun ?” Hakim Sensei hanya tersenyum dan meminta saya merasakan sendiri, alhasil saya terkapar dilantai dan tidak bisa bangun walau sudah mengerahkan seluruh tenaga, padahal saya tidak merasa dipegang / ditekan sementara Hakim Sensei hanya menempelkan ujung jarinya ke tubuh saya.

Saya akan coba menceritakan pengalaman saya dengan aiki pada kesempatan lain.

Popularity: 36% [?]
Comments

2 Responses to “Tenaga Fisik vs Aiki”

1. irwanpermana on February 2nd, 2009 5:52 pm

Ada orang yang berpendapat bahwa sebagian besar pelatihan Aikido di Indonesia belum dapat disebut AIKIDO,hal ini terjadi karena begitu susahnya penyatuan KI dengan Waza.Setiap Sensei yg saya kenal bila ditanya masalah KI pasti jawabannya beragam,dan mereka juga tidak bisa membuktikan keberadaan KI itu sendiri.Pada waza nagare mungkin penggunaan KI tidak begitu terasa, tetapi bila kita menggunankan kihon waza seperti teknik pegangan,apalagi bila uke lebih besar dan bertenaga daripada nage, barulah kita sadar bahwa penerapan KI itu sangat susah.
Saya sendiri telah berlatih Aikido sejak th 1991, akan tetapi untuk merasakan KI itu kayaknya belum pernah.Yang saya rasakan ketika menjadi uke adalah rasa sakit, padahal yg menjadi Nage adalah Yudansha dari Jepang!!!Baru-baru ini saya mendapatkan pengalaman yg menurut saya luar biasa.Dalam satu diskusi sehabis latihan, saya mendapatkan bocoran dari rekan Aikido saya bgmn rahasianya menerapkan KI dalam waza.Saya kemudian menjadi uke teman saya itu.Saya melakukan pegangan Katatedori, dan yang bikin saya takjub adalah ketika rekan saya itu belum melakukan waza, saya sudah merasa lemas tanpa tenaga, sehingga ketika dia melakukan waza, saya seperti tergerak untuk mengikuti kearah mana badan saya diarahkan.Dan saya sebagai uke sama sekali tidak merasakan sakit.Apakah KI itu memang seperti itu rasanya?
2. admin on February 3rd, 2009 12:19 pm

Saya sendiri sebelum belatih di Aiki Kenkyukai jg merasakan hal yang sama.

Aiki sulit dijelaskan dan hanya bisa dirasakan tapi bisa dibuktikan, pengalaman menerima Aiki sebagai uke akan memberikan pemahaman serta pengetahuan tentang bagaimana cara melakukannya.

Apa yang terjadi pada anda tenaga anda sudah diharmoniskan oleh Nage sehingga Tubuh dan Energi anda prinsipnya sudah menjadi satu dengan Nage, biasanya disebut sebagai awase.

Untuk belajar Aiki rasanya tempat yang paling tepat adalah Dojo Aiki Kenkyukai yang tersebar di Jakarta, silahkan kunjungi www.aiki-kenkyukai.com untuk mendapatkan informasi lokasi dan jadwal.

Leave a Reply

Name (required)

Email Address(required)

Website

KeyCode (required)

Ilusi Pikiran

Filed Under Pikiran, Ilusi, Tips, Kisah Nyata | Del.icio.us

Berikut adalah sebuah kisah nyata bagaimana seseorang terjebak pada Ilusi yang diciptakan oleh Pikiran.

Beberapa bulan lalu seorang kerabat dekat bercerita bahwa dia baru saja berhenti dari perusahaannya karena ketidakcocokan dengan managementnya dan sedang mencari pekerjaan baru. Impiannya dan tentu saja impian semua orang adalah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan bayaran gaji yang tentunya lebih baik juga. Intinya dia minta kami turut mendoakan supaya dia dapat segera menemukan pekerjaan yang baru.

Setelah beberapa bulan kemudian kembali kami berbincang dan dia menceritakan telah dipanggil wawancara dan sedang dalam tahap pertimbangan, namun dia juga bercerita bahwa sebagian besar perusahaan yang menawarkan pekerjaan tersebut umumnya menawarkan gaji dibawah standar gaji yang ditetapkannya (yang menurut saya pribadi nilainya sangat tinggi, tapi setiap orang berhak menetapkan nilai profesionalismenya sendiri bukan?) dan kalau pun ada satu dua perusahaan yang mendekati permintaanya, tetap saja kurang tertarik dengan pertimbangan berat diongkos dll, sehingga kalau di hitung-hitung rugi. Singkat kata tidak ada tawaran yang cocok baginya.

Setelah mendengarkan ceritanya, saya coba memberikan sebuah kisah / analogi berikut:

Suatu hari ada seseorang pria yang mengapung ditengah-tengah laut karena kapalnya karam, pria tersebut berdoa kepada Tuhan; “Tuhan tolonglah saya…”

Tak lama sebuah perahu nelayan datang mendekati dan bermaksud menolongnya, namun pria tersebut menolak dan menjawab; Terima kasih atas pertolongan yang anda berikan, tapi saya sudah minta kepada Tuhan untuk menolong saya.
Karena berkeras tidak mau ditolong, akhirnya sang nelayan mengayuh pergi perahunya.

Berikutnya datanglah sebuah kapal speed boat untuk menolong, dan pria tersebut berkeras unuk tetap disana menunggu pertolongan Tuhan, akhirnya kapal speed boat tersebut pergi meninggalkannya juga.

Berselang kemudian datanglah sebuah kapal pesiar yang juga bermaksud menolongnya, dan sama seperti yang sudah-sudah, akhirnya kapal pesiar tersebut pergi meninggalkannya.

Seperti yang bisa ditebak, akhirnya pria tersebut tenggelam.

Dengan kisah tersebut saya coba memberikan pemahaman, kita berdoa dan meminta bantuan kepada Tuhan dan seringkali kita mengabaikan bantuan yang sudah datang / diberikan.

Terkadang apa yang datang tidak sesuai dengan harapan, tapi kita tidak pernah tahu rencana-Nya, jadi jangan terlalu banyak berpikir dan menimbang tapi jalani saja apa yang terbaik yang ada dihadapan kita.

Setelah sekian lama berselang saya kembali mendengar cerita terbarunya, kali ini dia bercerita kebingungannya bahwa sebetulnya dia sudah diterima dengan standar gaji yang dia harapkan/tetapkan namun dengan status kontrak dan tanpa tunjangan-tunjangan. Dan yang mengherankan saya adalah bahwa perusahaan tersebut telah memberikan kesempatan kepadanya selama 1 minggu yang berakhir tepat satu hari sebelum dia menelpon kami.

Secara garis besar pertimbangan yang mendasari kebingungannya adalah :

1. Karena statusnya adalah karyawan kontrak selama 1 tahun saja.

2. Karena tidak ada tunjangan atau Asuransi dan sejenisnya yang dapat memberikan jaminan masa depan, misalnya bila nanti dia akan berkeluarga dan tiba-tiba keluarganya sakit tidak ada tunjangan dari perusahaan.

3. Bahwa dia sudah bosan berpindah-pindah tempat kerja dan ingin menetap disebuah perusahaan.

Mendengar cerita tersebut saya hanya dapat menghela napas dan sangat menyayangkan bahwa sesungguhnya dia tidak berbeda dengan Pria yang berada ditengah laut, dan bahwa dia telah terjebak dalam ilusi masa depan yang diciptakan pikiran berdasarkan pengalaman masa lampau tanpa mempertimbangkan situasi / keadaan saat kini. (Baca: The Power of Now, karya Eckhart Tolle).

Begitu banyak situasi dan pertimbangan masa kini (saat ini) yang telah diabaikan, misalnya saja :

1. Situasi Sosial Politik dan Ekonomi telah memaksa sebagian perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia melakukan sistem kontrak, sebetulnya ini tidak berbeda jauh dengan karyawan tetap, hanya saja perusahaan bisa lebih flexible untuk tidak memperpanjang kontrak kerja tanpa harus dibebani dengan kewajiban-kewajiban. Selain itu selalu ada kemungkinan dimana perusahaan memperpanjang kontrak kerja atau malah merubah statusnya menjadi karyawan tetap dikemudian hari.

Saya mengenal banyak teman dan rekan lain yang bekerja dengan sistem kontrak hingga bertahun-tahun lamanya, malah sebagian dikirim keluar negeri selama beberapa tahun untuk membantu cabang dan unit usaha perusahaan.

2. Tunjangan untuk keluarga? xixixi sungguh menggelikan… begitu hebatnya pikiran menguasai dirinya sampai memiliki ilusi semacam ini. Bukannya saya bermaksud untuk mengatakan kalau dia tidak akan berkeluarga, tapi setidaknya bukan dalam jangka waktu 1 tahun ini kan? apalagi sampai punya anak. Dan hal ini pun dibenarkan olehnya walau tetap saja berkeras tidak adanya tunjangan akan memberatkannya dimasa depan.

3. Bosan pindah kerja dan tidak mau pindah-pindah lagi? Satu lagi ilusi pikirian yang bekerja menggunakan pengalaman masa lampau. Apa sih yang membuat kamu yakin kalau kamu bisa bertahan bekerja di perusahaan itu untuk masa 10 tahun yang akan datang? Apa ga lebih bosan tuh?

4. Pengalaman : menilik usia yang masih muda dan masih produktif sayang sebetulnya kalau melewatkan banyak kesempatan untuk mendapatkan pengalaman kerja di berbagai perusahaan, bagi saya pribadi pengalaman seringkali lebih berharga untuk bekal dikemudian hari.

5. Situasi Saat Ini : situasi dimana yang bersangkutan membutuhkan pekerjaan dan penghasilan yang baik, terlepas dari tunjangan-tunjangan yang belum dibutuhkannya.
Mungkin pekerjaan / gaji yang ditawarkan belum terlalu sesuai, tapi pertimbangkanlah apakah gaji tersebut dapat menutupi kebutuhan sehari-hari? sukur-sukur kalau punya lebih yang cukup untuk ditabung.

Pekerjaan yang ditawarkan mungkin akan membawanya ke sebuah jenjang karir yang lebih baik, siapa tau perusahaan melihat anda yang dengan bekerja sepenuh hati dan berdedikasi penuh mempertimbangkan anda untuk suatu posisi lain yang lebih tinggi dan menarik?

Dan masih banyak lagi pertimbangan masa kini yang lebih relevan untuk dijadikan acuan.

Sayang mengingat batas waktu yang telah terlampaui dan dia masih saja dalam kebingungan, hilang sudah kesempatan baik didepan mata.

Terlepas dari kacamata pribadi dan bila melihat dari sudut kacamata management / perusahaan saya pribadi menilai orang seperti ini adalah orang yang terlalu sombong dan terlalu banyak menuntut sementara yang bersangkutan masih harus membuktikan professionalisme dan kompetensinya kepada perusahaan.

Tentu saja hal ini akan berbeda bila dia di bajak oleh perusahaan yang pasti telah menganggap dia sangat kompeten dan sudah yakin dengan hasil kerjanya, dalam situasi ini tentu saja dia memiliki Bargaining position yang cukup kuat untuk menuntut penghasilan atau tunjangan yang jauh diatas standar rata-rata.

Semoga artikel ini bisa menjadi sebuah renungan bagi para pencari kerja, selalulah bertindak dengan situasi masa kini dan jangan tengelam dalam ilusi masa depan yang dibuat oleh pikiran dengan berdasarkan pengalaman masa lalu yang tidak relevan.

Popularity: 40% [?]
Comments

Leave a Reply

Name (required)

Email Address(required)

Website

Mengatasi Sakit Dengan Meditasi

Filed Under Tips, Kesaksian, Meditasi, Sadhana | Del.icio.us

Sebelumnya saya pernah mendengar beberapa cerita dimana meditasi dapat digunakan untuk mengatasi atau minimal mengurangi rasa sakit.

Dalam bebeberapa kesempatan saya sudah mencoba dan membuktikan sendiri bahwa meditasi sangat efektif dalam mengurangi rasa sakit.

Ketika bertugas di luar kota, saya di ajak untuk makan sop kambing yang sudah cukup lama saya hindari karena asam urat, tidak bisa menolak karena diajak oleh client maka saya pun mencicipi semangkuk sop yang nikmat tersebut  benar saja, malamnya saya hampir tidak dapat bergerak dan rasa nyeri akibat asam urat mendera dari tengkuk hingga ke ujung jari kaki, kepala terasa berat dan seluruh tubuh terasa begitu kaku dan ngilu. Setelah lebih dari 2 jam terkapar ditempat tidur tanpa bisa bangun saya kemudian mulai berpikir dan mencoba untuk mengatasi sakit tersebut dengan meditasi, dengan tetap dalam keadaan terbaring di tempat tidur saya menutup mata dan membuat tubuh serileks dan senyaman mungkin.

Dengan membiarkan rasa sakit itu tanpa ada keinginan untuk melawan rasa sakit tersebut, saya kemudian mengatur irama napas agar detak jantung kembali normal dan tidak berdetak terlalu kencang.

Langkah berikutnya saya berkonsentrasi pada rasa sakit itu sendiri, mulai dari kepala hingga ujung jari kaki, saya merasakan syaraf-syaraf mana saja yang sakit, jenis rasa sakitnya nyeri, tertarik, pusing, mati rasa dll, dalam waktu kurang lebih 1 jam melakukan meditasi, berangsur rasa sakit terasa berbeda, rasa sakit masih tetap ada namun tubuh dapat menerimanya dengan lebih baik sehingga penderitaan yang dirasa tidak seperti sebelumnya dan saya mulai dapat menggerakkan tubuh untuk bangkit.

Beberapa minggu lalu secara tiba-tiba saya mengalami sakit kepala (migraine) yang begitu hebat, kepala serasa ditusuk-tusuk jarum dan menjadi kebal (mati rasa). Setelah dibiarkan cukup lama dan rasa sakit tidak berkurang juga, saya kembali mencoba melakukan meditasi, kali ini dengan posisi duduk. Dengan konsentrasi ke bagian yang sakit “Menyadari” jenis rasa dan bagian yang sakit tanpa melawan rasa sakit itu sendiri, 15 menit kemudian rasa sakit itu perlahan berkurang hingga akhirnya hilang sama sekali tanpa perlu obat.

Dalam kesempatan lain jadwal kerja yang padat membuat saya tidak sempat sarapan dan makan siang, sore hari tiba-tiba perut terasa kram dan perih, dengan meditasi kram dan perih di lambung dapat diatasi dalam waktu kurang dari 5 menit.

Popularity: 46% [?]
Comments

3 Responses to “Mengatasi sakit dengan Meditasi”

1. Firmansyah on March 29th, 2008 9:24 pm

Saya mau sharing jg boleh ya mas, saya jg pernah membantu teman saya yg mengalami sakit kepala lumayan berat karena dirinya habis kecopetan dipasar dgn jumlah yang lumayan besar. Teknik yang saya gunakan yaitu S-EFT ato Spiritual Emotional Freedom Techniques,Affirmasi yg digunakan yaitu ; “Ya Allah (sesuai keyakinan masing2), walaupun saya mengalami sakit kepala (atau tergantung penyakitnya), saya ikhlas.. saya pasrahkan pada Mu sepenuhnya..(diulang terus dlm hati dgn khusyuk).

Dan saya bersyukur krn 15 menit kemudian setelah terapi selesai, teman saya itu mengaku bahwa sakit kepalanya sudah hilang sama sekali. Kunci utama dalam meditasi utk mengatasi sakit adalah keikhlasan dan kepasrahan total diri kita pada Yang Maha Kuasa atas penyakit yg diderita. Hanya dgn keikhlasan dan keyakinan yg kuat utk sembuh mudah2an semua penyakit bs disembuhkan dengan izin Tuhan Yang Maha Penyembuh.
2. admin on March 30th, 2008 10:25 am

Benar mas Firman, saya setuju.
Saya pernah mendengar tentang teknik SEFT tapi tidak paham, kalau memang tidak keberatan mas bisa sharing dengan sebuah artikel disini mungkin? siapa tahu bermanfaat bagi orang banyak. :)
3. dani on March 30th, 2008 1:54 pm

tentang SEFT ada kok bukunya.

memang modal utamanya dalam SEFT adalah keikhlasan dan kepasrahan disamping doa yang khusu’

Leave a Reply

Name (required)

Email Address(required)

Website

KeyCode (required)

Memulai Meditasi:Mengheningkan Pikiran

Filed Under Pikiran, Tips, Meditasi | Del.icio.us

Pikiran melayang adalah fenomena dimana pikiran terus bekerja dan tidak pernah berhenti berpikir; muncul dalam bentuk potongan-potongan masa lalu, dan masa depan, mengkhawatirkan berbagai macam hal dan lain sebagainya.

Sangat wajar ketika dalam memulai meditasi kita selalu diganggu oleh pikiran melayang dan proses mengheningkan pikiran adalah salah satu “goal” yang dicapai melalui meditasi. Dengan mengheningkan pikiran kita akan berada pada “Masa Kini” (saat ini; detik ini juga) bukan masa lalu maupun masa depan, bukan 1 menit yang lalu dan bukan 1 menit yang akan datang. Dengan pikiran hening maka tubuh akan menjadi jauh lebih rileks dan kita akan menemukan bahwa sesungguhnya “Masa Kini” sangat berharga.

Kutipan filosofi cina yang juga sempat muncul dalam film “Kungfu Panda” baru-baru ini adalah

“Masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri, masa kini adalah berkat.”

Kita tidak dapat memerintahkan “Pikiran” untuk berhenti berpikir, (otak) pikiran sudah terlalu terbiasa untuk terus bekerja secara sistematis untuk menganalisa segala hal dengan menggunakan refferensi masa lalu dan mengembangkan pikiran-pikiran (khayalan) masa depan. Semakin besar keinginan kita untuk menghentikan pikiran maka semakin kuat pikiran bekerja.

Lalu bagaimana kita dapat menghentikan pikiran??

Perlu dipahami dahulu bahwa tidak mungkin menghentikan (stop) pikiran dan pahami juga bahwa hening adalah berbeda dengan menghentikan. Pikiran tidak dapat diperintah karena pikiran terbiasa untuk memberikan perintah, pikiran selama bertahun-tahun secara tidak sadar telah dididik untuk tumbuh dan berkembang menjadi otoriter menguasai tubuh dan jiwa.

Kita membutuhkan pikiran untuk melakukan pekerjaan, analisa matematis dan berbagai pekerjaan lainnya, namun ada saat-nya kita harus mengheningkan pikiran untuk menyatukan Tubuh, Pikiran dan Jiwa (Body, Mind and Spirit) sehingga semua kembali ke fungsi masing-masing secara harmonis.

Bagi sebagian orang belajar mengheningkan pikiran terasa begitu sulit, namun bagi sebagian lagi dapat langsung memahami dan mengheningkan pikiran dengan begitu mudahnya. Dari beberapa diskusi saya menemukan bahwa yang merasa kesulitan adalah orang-orang yang “tidak open mind” tidak memiliki pikiran yang terbuka dan menganggap ini adalah ide atau konsep yang sangat tidak logis, dan sebaliknya orang-orang dengan pikiran terbuka “open mind” dapat lebih mudah mengheningkan pikiran.

Bagi orang-orang yang tidak memiliki keterbukaan; ide mengheningkan pikiran adalah mustahil / setidaknya sangat sulit diterima karena khawatir pikiran tidak berfungsi sebagaimana mestinya ketika dibutuhkan untuk belajar atau bekerja.

Pahamilah bahwa Pikiran akan tetap berfungsi sebagaimana mestinya ketika kita butuhkan namun disaat berikut kita juga tidak membutuhkan pikiran ketika bersantai atau istirahat misalnya.

Orang-orang dengan tingkat stress tinggi adalah orang-orang yang tidak pernah bisa berada pada masa kini, sebagai contoh (anda mungkin pernah mengalaminya); seorang CEO yang begitu sibuk dan stress suatu ketika berlibur bersama keluarga, namun selama berlibur, pikirannya tidak bisa lepas dari pekerjaan, dari masalah-masalah kantor, dari calon-calon client yang harus segera di tindak lanjuti, bagaimana harus menyusun strategi untuk berhadapan dengan kompetitor misalnya.

Contoh diatas adalah sebagai bentuk dimana Pikiran terus mendominasi dengan masa lalu dan masa depan dan tidak pernah berada pada masa kini, sehingga orang tersebut tidak dapat menikmati liburannya.

Contoh lain adalah dimana pikiran terus menerus bekerja membuat rencana dan berbagai analisa serta khayalan lainnya, begitu keras pikiran bekerja sehingga kita tidak dapat tidur, walau tubuh sudah sedemikian letih dan menginginkan istirahat tapi potongan pikiran yang terus timbul terus mengganggu sehingga tidak bisa tidur. Bukankah pada saat istirahat (setidaknya tidur malam) seharusnya pikiran juga beristirahat? inilah dimana saatnya pikiran harus hening!

Kemarin, satu jam yang lalu, satu detik yang lalu adalah masa lalu.

Besok, satu jam yang akan datang, satu detik yang akan datang adalah masa depan.

Kini, detik ini juga adalah masa kini.

Tengoklah detik ini, saat ini apa yang sedang anda pikirkan? saat ini juga bukan besok bukan kemarin, apa yang perlu anda khawatirkan? Saat ini anda duduk membaca artikel ini dan tidak ada sesuatu yang terjadi pada anda, sadari saat ini dan nikmati maka anda kemudian akan menemukan bahwa anda sudah mengheningkan pikiran itu.

Cobalah sekali waktu pergi kesuatu tempat; berlibur di alam; biarkan keluarga anda bermain dan anda cukup mengamati; amati lingkungan disekitar anda, rasakan udara yang anda hirup, pandang lah segala sesuatu tanpa memberikan label (misalnya pohon ini tinggi, bagus, udara yg dihirup dingin dll) jangan memberi label dan sadari “Saat ini, detik ini” anda akan menemukan kedamaian dengan harmonisnya tubuh, pikiran dan jiwa pada “saat ini”

Ketika beristirahat cobalah untuk meng-”amati” pikiran; amati pikiran apa yang muncul dalam benak anda, amati terus pikiran tersebut berjalan seperti anda mengamati sebuah kendaraan yang datang dari jauh, cukup jauh sehingga yang anda lihat adalah titik dan asap, dan titik tersebut perlahan menjadi besar dan jelas, melewati anda hingga hilang kembali diujung jalan. Kira-kira demikian prosesnya anda mengamati pikiran, amati pikiran terkecil mulai dari muncul dan ikuti terus, jangan lepaskan perhatian anda dari benak anda dan ikuti terus hingga akhirnya “pikiran” menyadari kalau sedang diamati dan langsung hening, namun beberapa saat kemudian pikiran akan muncul kembali dalam potongan dan bentuk yang lain, terus ikuti dengan cara yang sama.

Yang menarik adalah proses mengheningkan pikiran dapat dilakukan setiap saat, dan bila dilatih terus anda akan menemukan kedamaian dan banyak hal yang sering terlewatkan selama ini, dan dengan demikian anda sudah berada satu langkah lebih maju menuju tingkat yang lebih spiritual.

Spiritual seringkali tidak terjangkau oleh (logika) pikiran, karena itu keep “Open Mind”. Spiritual hanya bisa dicapai oleh Rasa, rasa hanya timbul ketika kita menjalaninya.

Popularity: 28% [?]
Comments

One Response to “Memulai Meditasi: Mengheningkan Pikiran”

1. Haris on July 26th, 2008 10:48 am

“we are the master of our mind….”

Leave a Reply

Name (required)

Email Address(required)

Website

KeyCode (required)

Memulai Meditasi

Posted on October 17, 2007
Filed Under Tips, Meditasi, Sadhana | Del.icio.us

Pemula seringkali mengalami kesulitan untuk mulai melakukan meditasi, tidak tahu harus dari mana dan bagaimana cara memulainya.

Inti dari meditasi adalah “Kesadaran” dan terdapat banyak cara untuk mencapainya, namun perlu di ingat bahwa meditasi tidak dapat dilakukan melalui jalan pintas namun melalui sebuah proses penempaan diri yang panjang dan membutuhkan kontinuitas.

Selama meditasi sangat penting untuk menjaga tubuh selalu dalam keadaan Rileks, tidak tegang. Biasanya ini diketahui dari bahu yang ter-angkat, turunkan bahu dan tarik napas serta jaga postur tubuh (punggung) untuk tetap tegak.


Cara 1 : Sadari Postur Tubuh.
Sadari postur tubuh anda, pastikan pungung selalu tegak (tidak membungkuk) setiap saat dalam berbagai aktivitas, baik ketika berjalan, berdiri, maupun duduk. Bagi yang belum terbiasa dengan pungung tegak sedikit terasa berat diawal dan terasa pegal, ini adalah normal karena tulang punggung yang terlanjur membungkuk seperti di Strech kembali ke posisi yang seharusnya, namun setelah beberapa waktu dan terbiasa dengan pungung yang tegak, anda akan menyadari bahwa ternyata pungung tegak memberikan banyak keuntungan. Antara lain Postur tubuh yang baik, anda dapat menghindari sakit punggung akibat postur tubuh yang bengkok (terutama ketika semakin berumur), dalam berjalan / melakukan aktivitas dengan pungung tegak dapat memberikan kestabilan dalam posisi berdiri maupun melangkah, serta banyak hal lain. Bagi para praktisi Aikido dan umumnya praktisi Meditasi punggung tegak merupakan keharusan, karena postur tubuh yang baik selain membantu kestabilan juga membantu sirkulasi energi dan konsentrasi didalam tubuh.

Menyadari Postur Tubuh merupakan cara meditasi tahap awal yang sangat mudah dan dapat dilakukan dimana saja serta dapat dilakukan setiap saat.

Cara 2 : Meditasi Klasik.
Saya sebut meditasi klasik karena ini merupakan meditasi dengan teknik yang umum dilakukan, pertama cari tempat yang cukup tenang dan terbebas dari gangguan, lalu duduk dengan posisi “Padmasana” atau “Sidhasana”, mudahnya posisi duduk bersila ala “Buddha” atau duduk bersila biasa. Pastikan postur tubuh khususnya punggung dalam keadaan tegak tidak membungkuk namun tetap dalam kondisi rileks tidak tegang.

Untuk tangan ada beberapa versi; tangan terbuka diletakkan di depan perut / bawah pusar. Atau bisa juga masing-masing diatas dengkul dengan posisi jari telunjuk dan jari jempol bertemu sementara 3 jari lainnya terbuka.

Dalam melakukan konsentrasi juga terdapat beberapa versi, intinya sama tinggal pilih cara yang lebih nyaman bagi anda untuk diikuti.

Versi Klasik 1 :

Pusatkan konsentrasi awal pada pernapasan, saya tidak mengajarkan anda sebuah teknik pernapasan, tapi saya ingin anda bernapas biasa, namun sadarilah setiap tarikan udara yang masuk kedalam hidung; rasakan udara yang dingin, ketika menyentuh lubang hidung dan menjadi hangat ketika melewati saluran pernapasan, rasakan udara mengisi rongga paru-paru, sadari hangatnya udara yang keluar, sadari setiap detail yang bisa anda rasakan, jangan melakukan analisa apapun atas udara yang masuk atau keluar, analisa akan menyebabkan pikiran anda bekerja dan kesadaran terhenti sementara Meditasi adalah proses meningkatkan kesadaran dan mengendalikan pikiran. Lakukan teknik ini selama kurang lebih 15 menit setiap hari.

Versi Klasik 2 :

Duduk bersila sambil memejamkan mata dan berkonsentrasi pada cakra “Ajna” yang terletak di dahi tepat ditengah atas batang hidung dan dikedua sisi alis mata. Selama berkonsentrasi anda akan merasakan beberapa sensasi seperti rasa gatal, seperti ada semut yang berjalan dibagian tubuh tertentu dll, sadarlah untuk tidak menggaruk, biarkan rasa itu ada dan jangan dilawan, namun sadarilah ada rasa gatal dibagian tersebut, rasakan dan perhatikan (tepatnya awasi) rasa gatal tersebut untuk beberapa saat hingga kesadaran berhasil mengambil alih, rasa gatal akan hilang dengan sendirinya.

Sensasi rasa gatal itu sendiri merupakan proses alami dari Pikiran untuk mengalihkan konsentrasi Kesadaran dan menggagalkan tujuan meditasi. Bila dalam tahapan ini anda menggaruk artinya anda melawan rasa gatal dan secara otomatis mengikuti keinginan dari Pikiran, secara otomatis Pikiran telah menguasai Kesadaran.

Cara 3 : Mengawasi Pikiran

Mengawasi pikiran juga dapat dilakukan dimana saja, seringkali kita mendapatkan pikiran kita menginstruksikan sesuatu dan kita langsung melaksanakannya begitu saja tanpa menyadari. Mengawasi pikiran cukup mudah dilakukan seperti halnya ketika kita mengawasi dan berkonsentrasi ketika sedang bercakap-cakap dengan seorang teman, bedanya kita mengawasi pikiran kita yang bercakap-cakap dengan diri kita sendiri.

Sebagai contoh : Dalam banyak kesempatan tanpa saya sadari sering mendahului kendaraan lain, terutama ketika berada di jalan tol.

Belajar mengawasi pikiran adalah membiarkan setiap pikiran yang muncul dan menyadarinya, dengan contoh diatas ketika muncul pikiran Salib lewat kiri atau salib mobil didepan biar lebih cepat, saya hanya mengawasi pikirian tersebut muncul dibenak saya tanpa melakukan apa yang di-inginkan oleh pikiran tersebut, dengan menyadari hal tersebut saya dapat melihat dengan jelas bahwa sebetulnya saya tidak perlu menyalib mobil siapapun, kecepatan saya cukup dan jalan cukup lancar sehingga sebetulnya menyalib adalah suatu tindakan yang tidak diperlukan sama sekali. Setelah dua atau tiga kali pikiran yang sama berulang-ulang dan saya tetap dalam kesadaran yang sama maka pikiran akan berhenti mememerintahkan kita untuk menyalib.

Namun demikian pikiran seperti halnya roda yang akan tetap berputar mencari momentumnya, sehingga ketika kita berhenti mengawasi, pikiran akan mencoba kembali mengambil alih kesadaran.

Sebagai tambahan perlu disadari bahwa selama mengawasi pikiran kita tidak melawan, tidak melakukan analisa dan tidak menjawab dan tidak berargumentasi, benar-benar seperti seperti ketika kita sedang memperhatikan teman bercerita, fokus penuh untuk mengawasi apa yang disampaikan oleh Pikiran, biarkan pikiran bercakap-cakap sendiri.

Anda akan menemukan teknik ini cukup menarik dan lucu ketika anda menyadari bahwa pikiran ternyata berbicara / memerintahkan hal-hal yang sesungguhnya tidak diperlukan hanya untuk menunjukkan otoritas pikiran terhadap diri kita.

Popularity: 54% [?]
Comments

2 Responses to “Memulai Meditasi”

1. Hantowo Tjhia on August 16th, 2008 12:28 pm

Nano buddaya

Thanks… alot… saya akan mencoba bagaimana menjinakkan pikiran… memperluas kesadaran… dalam bermeditasi ala klasik atau biasa

Give me a try…. thanks once again
2. Hantowo Tjhia on August 16th, 2008 12:30 pm

Saya pernah belajar di vihara Pluit Dhammasuka… dan ikut kelas Qi…. so far belum menikmati meditasi yang penuh sensasi ; karena pikiran..masih ruwet and tidak terkendali yah…. it is oke… i must try… as always… till i am really aware of the meditation lead me…. to wherever i do !!

Leave a Reply

Name (required)

Email Address(required)

Website

KeyCode (required)

Membuka Cakra Mahkota

Posted on April 6, 2008
Filed Under Tips, Meditasi, Sadhana | Del.icio.us

Teknik pertama yang saya pelajari dalam meditasi adalah membuka Cakra Mahkota yang berlokasi di ubun-ubun. Intinya teknik ini membuka cakra mahkota agar kita bisa menerima energi alam untuk membersihkan diri (hati dan tubuh).

Caranya tidak terlalu sulit, karena masih pemula sebaiknya mencari tempat dan waktu yang tenang, usahakan tidak ada yang mengganggu selama proses meditasi. Ambil posisi duduk bersila dengan kedua telapak tangan terbuka menghadap keatas diletakan rileks diatas dengkul dan mata terpejam. Bernapaslah seperti biasa melalui hidung, rasakan udara yang masuk dari hidung dan masuk ke paru-paru, rasakan hangatnya hembusan udara yang keluar dari hidung. Lakukan kira-kira 3-5 menit atau hingga tubuh sudah menjadi lebih rileks.

Lalu dengan niat tulus untuk mengikuti ajaran Tuhan, lakukan afirmasi sbb :

“Ya Tuhan mohon restu untuk mendalami ajaran-Mu, mohon hamba diterima sebagai murid. Apa yang berada didalam dan diluar tubuh hamba yang dapat menghalangi ajaran-Mu mohon dilebur”

Setelah itu bayangkan Matahari turun dari langit dan berada kira-kira sejengkal diatas kepala, bayangkan dan rasakan panasnya matahari dikepala, serta cahaya matahari yang menyinari seluruh tubuh, bayangkan cahaya matahari berwarna putih terang masuk melalui ubun-ubun dan menerangi setiap bagian tubuh, mulai dari kepala hingga ke ujung kaki.

Selama proses berlangsung niatkan dalam hati seluruh “kotoran dan penyakit” terdesak keluar dari tubuh oleh sinar matahari dan seluruh kotoran serta penyakit yang keluar hangus terbakar menjadi asap atau bisa juga kotoran yang keluar terbuang ke laut dan ditelan ombak.

Bila ini dilakukan dengan benar dengan niat tulus, maka anda akan merasakan beberapa sensasi fisik yang menunjukkan mulai aktifnya Cakra Mahkota, beberapa diantaranya adalah, rambut terasa bergetar danubun-ubun terasa seperti terbuka sedikit-demi sedikit.

Lakukan secara rutin setiap hari dan ketika anda tidak lagi merasakan sensasi seperti diawal-awal mulai meditasi, maka anda siap masuk ke teknik berikutnya.

Popularity: 100% [?]
Comments

11 Responses to “Membuka Cakra Mahkota”

1. Lisa on April 23rd, 2008 10:04 pm

thank you!
trima kasih atas keterangannya, sangat membantu dalam upaya saya bermeditasi karena gak ngerti2 harus bagaimana selain duduk sila dan tutup mata.
2. admin on April 24th, 2008 9:18 am

Semoga makin harmonis.
3. baijuri on May 11th, 2008 10:46 am

salam kenal. saya seorang pemula. mohon petunjuk2 berikutnya. saat ini saya pada kondisi memprihatinkan!
4. admin on May 12th, 2008 11:52 am

Kalau boleh saya tahu kondisi apa yg dimaksud, apakah kesehatan, spiritual atau lainnya?

Tergantung dengan kondisi dan kebutuhan mungkin saya bisa membantu memberikan sebuah refferensi bagin anda.
5. Ibhay on June 14th, 2008 10:09 pm

selamat ciang,mlm or sore…aku newbie dalam dunia cakra nie. byk yg aku pgn tanyakan tentang semua ini. coz aku tertarik sekali dengan cakra. aku punya teman yang bisa melakukan healing self dengan cakra, namun katanya, aku harus membuka cakraku sendiri. aku gak tau bagaimana caranya. kemarin, aku memaksa kepadanya, dan katanya dia bisa membuka cakraku..tapi sifatnya gak patent. hanya bersifat sementara. dan aku rasakan tubuhku terasa ringan setelah dibuka. yang mau aku tanya…bagaimana caranya agar cakraku bisa selamanya terbuka. terimakasih sebelumnya atas dijawabnya pertanyaanku.
6. admin on June 18th, 2008 4:50 pm

Ya benar pembukaan cakra dapat dibantu tapi tidak permanen. Agar menjadi permanen harus rajin berlatih melalui meditasi, bila tidak dilatih cakra yang terbuka akan menutup kembali.

Dengan banyak berlatih maka jalur energi yang biasa disebut shusuma akan terbuka dan menghubungkan ke 7 cakra utama.
7. zechuza on June 28th, 2008 4:38 pm

assalamu’alaikum bwt semua member yang telah leih dulu join di member ini. salam kenal dari zechuza
terimakasih juga untuk eyang ibhay (^_^) yang udah ngasih referensi tentang website ini. semoga anda tetap berada dalam lindungan tuhan. mungkin segini dulu kali yak…maklum masih baru…jadi masih malu-malu kucning.he2. assalamu’alaikum untuk semua
8. mimi on August 9th, 2008 5:54 pm

salam kenal, saya mau nanya mungkin nggak seseorg terbuka cakranya tanpa meditasi ???
karna saya punya kenalan kata temannya cakra ajnanya dy sudah kebuka….

trus kira2 kenapa ya akhir2 ini dy sering sakit di tempat / titik cakra ajnanya
9. eka rista harimurti on August 11th, 2008 10:25 am

assalamualaikum…
mohon penjelasan lebih lanjut mengenai cakra dan pembukaan cakra,dimana saya bisa ikut bergabung untuk mempelajarinya. haturnuhun. wassalamualaikum.
10. admin on August 20th, 2008 8:31 am

Untuk Mimi dan Eka Rista:

Jawabnya bisa saja cakra dibantu untuk dibukakan, terus kalau sudah kebuka gimana? Tujuan membuka cakra adalah untuk menyatu dengan Alam Semesta dan mencapai tingkat (kesadaran) spiritual yang lebih tinggi.

Kalau sekedar dibuka namun batin tidak pernah diolah tidak akan ada gunanya.

Lebih lanjut mengenai pembukaan cakra dan jalur energi bisa ikut bergabung dulu di milis Harmonisasi Universal di alamat :

http://groups.google.com/group/harmonisasi-universal

Namaste.
11. mametz on November 8th, 2008 10:01 pm

salam kenal, saya tertarik untuk membuka cakra. sebelumnya saya ingin tanya apa bedanya teknik ini dengan reiki.
thanx untuk perhatiannya

Leave a Reply

Name (required)

Email Address(required)

Website

KeyCode (required)

Pengasihan

(Baca 500x setelah selasai shalat lima waktu)